
Pentas demokrasi di Kabupaten
Merangin mulai riuh walau gong belum ditabuh. Tapi nampaknya itu hal
biasa di negeri ini karena memang kecamuk pesta demokrasi itu selalu
memiliki nilai magnetisme tersendiri sejak diikrarkannya badai reformasi
tahun 1998 silam. Disebut magnetisme karena faktanya memang demikian,
banyak orang yang tertarik bak magnet dengan besi (daya tarik menarik)
untuk terjun ke dunia satu ini; dunia politik. Begitu juga dengan
Kabupaten Merangin yang tidak lama lagi akan mengadakan perhelatan
pemilihan kepala daerah (Pemilukada) 2013 mendatang. Riuh-riuh pesta
demokrasi itu semakin hari semakin terasa atmosfernya.
Sama-sama diketahui bahwa Merangin adalah
salah satu kabupaten muda hasil pemekaran wilayah di Provinsi Jambi,
yaitu dari Kabupaten Sarko (Sarolangun Bangko). Secara statistic,
Merangin memiliki luas 7.679 km² dengan populasi 251.283 dengan ibu
kota kabupaten Bangko.
Kabupaten ini memiliki sumber daya alam (SDA) yang melimpah ruah
disamping sektor pertanian dan perkebunan..Saat ini, kabupaten muda ini
sedang terus berbenah dan membangun untuk mengejar kebupaten-kabupaten
yang lain bil khusus kakak kandungnya yaitu Kabupaten Sarolangun.
Sebagai kabupaten muda, Merangin terus bersolek di berbagai bidang
pembangunan, maka tidak salah kemudian kabupaten ini bak gadis cantik
yang selalu manis untuk dilirik oleh siapa pun untuk menjadi orang nomor
satu dalam ‘berperan’ mempercantik ‘ tubuh molek itu.
Saat ini, beberapa nama mulai muncul
kepermukaan sebagai calon kontestan. Salah satu nama yang santer
digadang-gadang itu adalah Dr. Jamilah H. Sabri Sanan, M.Pd.I. Beliau
adalah seorang akademisi yang mulai terjun ke dunia politik dengan
himbauan hati nurani membangun tanah kelahirannya sendiri. Ada beberapa
hal menarik yang membuat beliau pantas untuk memperebutkan tahta di
negeri Bumi Tali Undang Tambang Teliti ini.
Pertama, seorang
akademisi. Dengan latar pendidikan S3 (doctoral) beliau memiliki modal
vital sumber daya manusia yang mupuni. Tidak dapat kita napikan bahwa
latar belakang pendidikan seseorang sangat banyak berkontribusi terhadap
kepemimpinan dan pengambilan keputusan. Saat ini beliau adalah
satu-satunya doctor yang membidangi keilmuan Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD) di Provinsi Jambi. Dengan keilmuan ‘langka’ ini beliau telah
banyak sekali terlibat di pentas akademis sebagai dosen, pembicara
seminar, trainer, dan pimpinan beberapa institusi dan organisasi di
bidang akademik. Dengan modal akademik ini, beliau menjadi terbiasa
untuk berdialektika dengan pemikiran dan dinamika manusia. Ini menjadi
kekuatan tersendiri bagi beliau untuk memimpin Merangin ke depannya.
Kedua, keterwakilan
perempuan. Munculnya nama Dr. Jamilah tidak luput dari keingian sebagain
besar perempuan negeri ini untuk ikut berpartisipasi dalam membangun
bangsa di garda depan. Perempuan tidak lagi selalu identik dengan kasur,
dapur, dan sumur. Tapi kaum perempuan sudah harus ‘keluar rumah’ untuk
menyumbangkan pikiran dan tenaganya dalam kancah politik dan
pembangunan. Isu keterwakilan suara kaum hawa ini menjadi kekuatan
tersendiri lebih-lebih sebagai doctor PAUD yang selalu bersentuhan
dengan ibu-ibu. Di berbagai kesempatan, belaiu selalu saja mendapat
dukungan dari para kaum ibu untuk mendaulat beliau sebagai keterwakilan
perempuan tersebut. Sebuah sumber dukungan yang pasti.
Ketiga, putera daerah.
Sejak digulirkannya reformasi dan otonomi daerah, isu putera daerah
menjadi bagian tersendiri. Dalam bahasa keseharian, orang Jambi akan
berkata “kalau ado orang awak yang pintar, ngapo nak milih orang lain”.
Memang sepantasnya demikian, dengan ikatan emosiaonal terhadap tanah
kelahirannya, seseorang akan lebih bersemangat untuk memimpin rakyatnya.
Ikatan emosional ini meliputi banyak aspek kehidupan seperti adat
istiadat, budaya, bahasa, tata social, keagamaan, dan lain sebagainya.
Tidak dapat dipungkiri, ada ikatan batiniah terhadap alam di mana kita
dilahirkan (sense of belonging). Singkatnya, yang paling tahu
akan daerahnya, adalah orang yang terlahir dan berkembang di daerah
tersebut. Itulah Dr. Jamilah yang merupakan kelahiran Merangin yang
sudah sangat siap membangun tumpah darahnya setelah menimba ilmu dan
pengalaman di rantau. Saatnya, anak daerah yang berilmu dan
berpendidikan tinggi memimpin tanah kelahirannya sendiri.
Keempat, bakat
kepemimpinan. Jika dilihat sekilas memang nama Dr. Jamilah baru muncul
ke permukaan kancah politik Kabupaten Merangin, tapi sesungguhnya orang
Merangin asli pasti telah mengenal H. Sabri Hasan yang merupakan tokoh
masyarakat dan politik yang tidak lain adalah orang tua Dr. Jamilah
sendiri. Ini hanya untuk menunjukkan bahwa Dr. Jamilah lahir di tengah
keluarga yang sudah terbiasa dengan dunia politik dan kepemimpinan. Tapi
tentu saja kemampuan dan bakat kepemimpinan Dr. Jamilah secara
personallah yang harus dijadikan pertimbangan selain unsure genetika
tersebut. Dan ini dapat dibuktikan dan dilihat secara kasat mata, bahwa
beberapa posisis pimpinan di berbagai oraganisasi dan institusi sedang
beliau duduki. Singkatnya, beliau memiliki garis keturunan, bakat, dan
kemampuan dalam memimpin.
Paling tidak empat perkara tersebut di
atas sudah sangat cukup untuk dijadikan alasan mengapa Dr, Jamilah layak
sebagai kontestan pada Pemilukada Merangin tahun 2013 nanti. Tentu
masih banyak hal-hal lain yang dapat ditemukan, namun keempat poin di
atas merupakan beberapa hal mendasar untuk membawa Merangin terus maju
dan berkembang. amin.
0 komentar:
Posting Komentar